Hewan tersebut memiliki bentuk fisik memanjang seperti ular pada umumnya, akan tetapi yang aneh adalah pada bagian kepala, berbentuk seperti kepala buaya dengan sisik kasar. Tidak hanya itu, ular "aneh" tersebut juga memiliki dua kaki di bagian depan tubuhnya.
Penampakan hewan aneh ini sendiri pertama kali diunggah oleh akun Jatam (Jaringan Advokasi Tambang) Sulteng di media sosial Facebook pada hari Rabu (11/1/2017). Dalam postingannya disertai beberapa kalimat seperti berikut: "Rabu, 11/1/2017 Fenomena pengrusakan alam akibat industri pertambangan di Kabupaten Morowali terus terjadi, daya dukung alam menjadi tidak seimbang, akibatnya masyarakat sering mengalami bencana berupa banjir jika musim penghujan dan terkena Infeksi Saluran Pernafasan akibat debu dari proses pengelolaan pertambangan," kata Jatam di akunnya.
"Pemandangan berbeda, tempat tinggal makhluk hidup lainnya terus mengecil akibat terus dilakukan perluasan eksploitasi pertambangan, tidak heran, Ular dan Lipan besar kemudian keluar mencari tempat tinggalnya yang telah dirusak," lanjut akun Jatam Sulteng.
Jatam Sulteng sendiri memastikan foto - foto itu asli. Menurut Jatam Sulteng, penampakan dua hewan aneh itu terjadi di sekitar wilayah eksploitasi tambang di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. "Haruskah makhluk - makhluk ini hilang dan punah akibat eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkontribusi pada kesejahteraan rakyat sekitar pertambangan," kata Jatam.
Atas foto tersebut banyak netizen yang memberikan tanggapannya, dan tak sedikit yang menyebut bahwa penampakan hewan aneh tersebut adalah bagian dari evolusi karena perubahan yang terjadi di lingkungannya.
0 Komentar